Air

| Minggu, 17 April 2016 | |

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi.

·           Jenis-Jenis Air

A.     Air angkasa

Yaitu air yang asalnya dari udara atau atmosfer yang jatuh ke permukaan bumi. Perlu diketahui bahwa komposisi air yang yang terdapat di lapisan udara bumi berkisar 0.001 persen dari total air yang ada dibumi. Menurut bentuknya air angkasa terbagi lagi menjadi:
1.      Air hujan
2.     Air salju
3.     Air es
B.     Air permukaan
Jenis air permukaan merupakan air hujan yang mengalir diatas permukaan bumi dikarenakan tidak mampu terserap kedalam tanah dikarenakan lapisan tanahnya bersifat rapat air sehingga sebagian besar air akan tergenang dan cenderung mengalir menuju daerah yang lebih rendah, air permukaan seperti inilah yang sering disebut dengan sungai.
Pada umumnya, air permukaan mengalami pengotoran selama mengalir diatas permukaan seperti bercampur dengan lumpur, sisa daun dan batang kayu serta kotoran lainnya. Tingkat pengotoran air permukaan tergantung dari daerah yang dialirinya, jika di daerah urban/ perkotaan, air permukaan berkualitas sangat buruk karena sudah tercampur dengan bahan bahan kimia, sementara itu jika air permukaan pada hutan cenderung mengandung bahan bahan anorganik alamiah seperti air yang sudah tercampur humus dan sisa pelapukan organik seperti daun, batang pohon dan akar. Air permukaan terbagi menjadi 2 yaitu :
1.      Air sungai
2.     Air danau/telaga
C.     Air tanah
Merupakan segala macam jenis air yang terletak dibawah lapisan tanah. Menyumbang sekitar 0.6 persen dari total air di bumi. Hal ini menjadikan air tanah lebih banyak daripada air sungai dan danau bila digabungkan maupun air yang terdapat di atmosfer. Air tanah dapat dikelompokkan menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam.
Umumnya masyarakat lebih sering memanfaatkan air tanah dangkal untuk keperluan dengan membuat sumur hingga kedalaman tertentu. Rata rata kedalaman air tanah dangkal berkisar 9 hingga 15 meter dari bawah permukaan tanah. Meskipun volume-nya tidak sebanyak air tanah dalam, namun sudah sangat mencukupi segala kebutuhan seperti untuk air minum, mandi dan mencuci.
Banyak atau sedikitnya air tanah dangkal tergantung dari seberapa besar atau banyak air yang terserap tanah, jadi pada kondisi kemarau maka pasokan air tanah dangkal ini akan jauh menurun sehingga tidak mengeluarkan air lagi. Secara fisik air tanah dangkal jernih dan bening, hal itu terjadi akibat proses penyaringan di setiap lapisan tanah.
          Berdasarkan letaknya air tanah terbagi menjadi beberapa jenis seperti berikut:
1.      Air tanah freatik
2.     Air tanah dalam (artesis)
3.     Air tanah meteorit (vados)
4.     Air tanah magma (juvenil)
5.     Air konat (tersengkap)

·         Cara Menjaga Kelestarian Air

1.      Menghemat penggunaan air
Karena tiingkat kebutuhan air yang sangat tinggi kita tidak boleh boros dan harus bijaksana dalam menggunakan air. Penggunaan air yang boros dapat mengakibatkan kekeringan.
2.     Membuang sampah dengan benar
Sampah tidak boleh dibuang ke sungai, selain dapat menyumbat aliran sungai sampah tersebut juga dapat mencemari sungai. Sedangkan untuk limbah-limbah berbahaya harus diolah dengan benar hingga aman untuk dibuang ke sungai.
3.     Melakukan reboisasi
Dengan dilakukan reboisasi, air akan terjaga kelestariannya, karena akar-akar pohon akan menyerap dan menyimpan air hujan yang jatuh ke tanah.

Sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Air

http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/jenis-jenis-air
edit

Tanah

| Minggu, 17 April 2016 | |

Tanah adalah lapisan tipis kulit bumi dan terletak paling luar. Tanah merupakan hasil pelapukan atau erosi batuan induk (anorganik) yang bercampur dengan bahan organik. Tanah mengandung partikel batuan atau mineral, bahan organik ( senyawa organik dan organisme ) air dan udara.

·         Jenis-Jenis Tanah

1.      Tanah aluvial
Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya yang terbawa karena aliran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan dibagian hilir karena dibawa dari hulu. Tanah ini biasanya bewarna coklat hingga kelabu.
Tanah ini sangat cocok untuk pertanian baik pertanian padi maupun palawija seperti jagung, tembakau dan jenis tanaman lainnya karena teksturnya yang lembut dan mudah digarap sehingga tidak perlu membutuhkan kerja yang keras untuk mencangkulnya.
Tanah ini banyak tersebar di Indonesia dari sumatera, Kalimantan, Sulawesi, papua dan jawa
2.     Tanah humus
Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Mengandung banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur.
Tanah humus sangat baik untuk melakukan cocok tanam karena kandungannya yang sangat subur dan baik untuk tanaman. Tanah ini memiliki unsur hara dan mineral yang banyak karena pelapukkan tumbuhan hingga warnanya agak kehitam hitaman.
Tanah ini terdapat di daerah yang ada banyak hutan. Persebarannya di Indonesia meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian wilayah dari Sulawesi.
3.     Tanah kapur
Seperti dengan namanya tanah kapur berasal dari batuan kapur yang mengalami pelapukan.
Karena terbentuk dari tanah kapur maka bisa disimpulkan bahwa tanah ini tidak subur dan tidak bisa ditanami tanaman yang membutuhkan banyak air. Namun jika ditanami oleh pohon yang kuat dan tahan lama seperti pohon jati dan pohon keras lainnya.
Tanah kapur tersebar di daerah yang kering seperti di gunung kidul Yogyakarta, dan di daerah pegunungan kapur seperti di Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur.
4.     Tanah organosol
Tanah organosol terbentuk dari pelapukan benda organic seperti tumbuhan, gambut dan rawa. Biasanya terdapat di daerah yang memiliki iklim basah dan memiliki curah hujan tinggi.
Ketebalan dari tanah ini sangat minim hanya 0.5 mm saja dan memiliki diferensiasi horizon yang jelas, kandungan organic di dalam tanah organosol lebih dari 30% dengan tekstur lempung dan 20% untuk tanah yang berpasir. Kandungan unsur hara rendah dan memiliki tingkat kelembapan rendah (PH 0,4) saja.
Tanah ini biasanya ditemukan di daerah pantai dan hampir tersebar di seluruh pulau di Indonesia seperti sumatera, papua, Kalimantan, jawa, Sulawesi dan nusa tenggara.
5.     Tanah liat
Tanah liat adalah jenis tanah yang terdiri dari campuran dari aluminium serta silikat yang memiliki diameter tidak lebih dari 4 mikrometer. Tanah liat terbentuk dari adanya proses pelapukan batuan silika yang dilakukan oleh asam karbonat dan sebagian diantaranya dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Tanah liat tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia secara merata. Biasanya digunakan untuk membuat kerajinan hingga keperluan lainnya. Tanah liat biasanya memiliki warna abu abu pekat atau hampir mengarah ke warna hitam, biasanya terdapat di bagian dalam tanah ataupun di bagian permukaan.
Tanah liat hampir tersebar secara merata di seluruh wilayah di Indonesia, hanya yang membedakannya adalah kedalaman tanah tersebut.

·         Cara Menjaga Kelestarian Tanah

1.      Melakuakan pemupukan
Pemupukan dilkukan untuk menambah unsur hara di dalam tanah. Akan tetapi, pemupukan tersebut tidak boleh berlebihan karena dapat mengakibatkan pencemaran tanah dan air oleh zat-zat kimia.
2.     Melakuakan reboisasi
Dengan adanya pepohonan akan mencegah terjadinya kerusakan tanah seperti erosi maupun tanah longsor.
3.     Membuat sengkedan/terasering
Dengan membuat sengkedan di tanah yang miring akan mencegah terjadinya erosi pada tanah tersebut.
4.     Melakukan pemilahan sampah
Sampah-sampah harus dipilah dan diolah sebelum dibuang karena dapat mencemari tanah. Untuk sampah-sapah yang bisa didaur ulang harus didaur ulang.

Sumber
https://www.google.co.id/search?biw=1366&bih=667&noj=1&q=pengertian+tanah&oq=tanah&gs_l=serp.1.0.0i71l8.0.0.0.4109.0.0.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c..64.serp..0.0.0.RAAGLL9c4F4

http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/jenis-jenis-tanah
edit

Laut

| Minggu, 17 April 2016 | |

Laut adalah kumpulan air asin yang sangat banyak dan luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua dengan benua lainnya dan suatu pulau dengan pulau lainnya.

Berdasarkan kedalamannya, laut dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
1.     Zona Lithoral
Zona ini adalah wilayah pantai atau pesisir. Di wilayah ini pada saat air pasang akan tergenang air, dan pada saat air surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering juga disebut Wilayah Pasang-Surut.

2.    Zona Neritic
Zona Neritic adalah baris batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jeni kehidupan baik hewan maupun tumbuhan.

3.    Zona Bathyal
Zona Bathyal adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150  hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di Wilayah Neritic.

4.    Zona Abysal
Zona Abysal adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Jenis hewan yang dapat hidup di wilayah ini sangat terbatas.

Laut sangat bermanfaat bagi kehidupan. Manfaat laut, yaitu :
1.      Laut Menyerap Karbon Dioksida
Alasan mengapa laut sangat penting bagi kehidupan di bumi salah satunya adalah karena dengan adanya laut memungkinkan terserapnya sekitar 30 hingga 50 persen karbon dioksida dari hasil pembakaran. Karbon dioksida sendiri dihasilkan oleh bahan bakar fosil yang digunakan sebagai sumber energi bagi industri bahkan bagi kendaraan seperti sepeda motor. Namun seiring meningkatnya suhu permukaan laut, berpengaruh pula pada plankton sebagai penyerap karbon dioksida.
2.     Menjadi Sumber Bahan Makanan Sehat
Selain menjadi sumber protein terbesar di dunia, laut juga memiliki berbagai bahan pangan lainnya. Laut menjadi tempat hidup tanaman seperti rumput laut, kerang, ikan dan masih banyak hewan maupun tumbuhan di dalam laut lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang lezat dan kaya nutrisi.
3.     Sumber Minyak Bumi
Banyak perusahaan minyak yang membangun kilang minyak di lautan lepas. Ini karena di dalam laut terdapat banyak sumber minyak bumi, maupun gas alam yang sangat berguna bagi kehidupan dan kemaslahatan umat manusia.
4.     Sumber Kehidupan Nelayan
Laut adalah penyedia sumber protein tersebar di dunia. Setiap tahunnya, ada sekitar 70 hingga 75 juta ton ikan yang ditangkap oleh para nelayan di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 29 persen di antara adalah untuk konsumsi manusia.
5.     Laut Sebagai Pengendali Iklim Dunia
Alasan lainnya mengapa laut memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan di bumi adalah laut menjadi pengendali bagi iklim di dunia. Adanya laut memungkinkan suhu bumi tidak terlalu dingin juga tidak terlau panas bagi kehidupan berbagai jenis mahluk hidup di bumi. Laut berperan penghantar suhu panas dari daerah katulistiwa menuju wilayah yang lebih dingin yakni wilayah kutub. Sehingga pada daerah katulistiwa yang beriklim tropis tidak terlalu panas, dan pada wilayah kutub yang beriklim dingin tidak terlalu dingin yang artinya masih memungkinkan bagi mahluk hidup untuk tinggal di wilayah tersebut.

          Seiring perkembangan jaman, laut semakin rusak akibat ulah manusia, baik karena eksploitasi sumber dayanya yang berlebihan maupun karena pencemaran akibat aktifitas-aktifitas manusia.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian laut, yaitu :
1.      Tidak membuang limbah yang belum diolah di laut
Limbah, terutama limbah industri sangat berbahanya bagi kelestarian ekosistem yang ada di laut. Limbah-limbah industri harus diolah dengan prosedur yang benar hingga benar-benar aman untuk dapat dibuang ke laut.
2.     Tidak menangkap ikan menggunakan bahan peledak
Penggunaan bahan peledak dan sangat berbahaya bagi ekosistem laut. Bahan peledak tersebut tidak hanya akan membunuh ikan-ikan besar tetapi juga ikan-ikan kecil sehingga sangat berbahaya bagi kelestarian ikan-ikan di laut. Selain itu, penggunaan bahan peledak juga akan merusak terumbu karang yang merupakan tempat hidup bagi biota-biota laut.
3.     Melakukan reboisasi di pantai
Hutan bakau merupakan salah satu tempat tinggal bagi biota-biota laut. Selain itu, hutan bakau tersebut juga dapat menahan gelombang air laut yang menjadi penyebab abrasi.



Sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Laut
http://www.softilmu.com/2013/07/pengertian-laut-dan-klasifikasi-laut.html

http://manfaat.co.id/manfaat-laut-bagi-kehidupan-manusia
edit

Hutan

| Minggu, 17 April 2016 | |

          Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. Suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim dan kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di luarnya.

·         Macam-Macam Hutan

A.   Berdasarkan jenis pohonnya
1.     Hutan Heterogen adalah hutan yang terdiri atas berbagai jenis tumbuhan seperti hutan hujan tropis yang terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan. Sulawesi dan Papua.
2.    Hutan homogen adalah hutan yang terdiri atas satu jenis pohon seperti hutan jati, hutan bambu, hutan karet, dan hutan pinus.
B.    Berdasarkan tujuan pemanfaatannya
1.     Hutan produksi adalah hutan yang diusahakan melalui sistem Hak Pengusahaan Hutan (HPH) baik BUMN maupun pengusaha swasta, yang memanfaatkan hasil hutan seperti kayu untuk kegiatan produksi. 
2.    Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyanggah kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
3.    Hutan wisata adalah hutan yang berfungsi untuk objek wisata sebagai tempat rekreasi atau hiburan para wisatawan karena keindahan alamnya. Kebun Raya Bogor merupakan salah satu hutan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.
4.    Hutan suaka alam adalah hutan yang memiliki keadaan alam khas, diperuntukkan bagi perlindungan dan pelestarian flora dan fauna yang hampir punah, agar dapat berkembang biak sesuai dengan kondisi ekosistemnya. Hutan suaka alam Ujung Kulon merupakan tempat perlindungan badak bercula satu dan beberapa fauna lainnya. 
C.    Berdasarkan iklim yang mempengaruhinya
1.      Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis tumbuh di sekitar garis khatulistiwa atau equator yang memiliki suhu udara dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Hutan hujan tropis dikenal sebagai hutan heterogen karena terdiri dari berbagai jenis tumbuhan. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, kalimantan dan Irian Jaya (Papua).
2.     Hutan musim
Hutan musim terdapat di daerah di wilayah yang mengalami perubahan musim hujan dan musim kemarau secara jelas. Tumbuhan pada hutan musim umumnya bersifat homogen (satu jenis tumbuhan), seperti hutan jati, hutan karet dan hutan bambu. Di Indonesia hutan musim banyak terdapat di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
3.     Sabana dan Steppa
Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh pepohonan atau semak belukar, sedangkan steppa merupakan padang rumput yang sangat luas. Sabana dan Steppa banyak dijumpai di daerah bercurah hujan rendah atau relatif sedikit. Di Indonesia, sabana dan steppa terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Timur.

·         Fungsi Hutan

A.     Sebagai paru-paru dunia
Pepohonan mampu menyerap karbon dioksida di udara dan mengubahnya menjadi oksigen yang sangat diperlukan oleh manusia melalui proses fotosintesis.
B.     Habitat bagi flora dan fauna
Di hutan dapat ditemukan berbagai flora. Selain itu, hutan juga merupakan habitat alami bagi berbagai fauna.
C.     Tempat penyimpanan air
Air hujan yang jatuh ke tanah akan diserap oleh akar-akar pohon. Dengan demikian selain sebagai tempat penyimpanan air hutan juga dapat berfungsi sebagai pengendali bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
D.     Sumber Ekonomi
Berbagai sumber daya yang ada dihutan seperti kayu, rotan, getah, dan sebagainya merupakan sumber ekonomi bagi manusia.

·         Cara Melestarikan Hutan

A.    Melakukan reboisasi
Reboisasi adalah penghijauan kembali yang dilakukan untuk mengembalikan alam yang hijau, misalnya dalam satu lokasi hutan yang sudah kehilangan banyak pohon dilakukan penanaman kembali sehingga membuat pohon dihutan kembali normal dan berfungsi sebagai pelindung manusia dalam menyediakan udara, air dan mencegah banjir.
B.     Menerapkan sistem tebang pilih
Tebang pilih berarti menebang kayu berkualitas terbaik di suatu area hutan. Pohon-pohon yang pertumbuhannya terhenti, lambat, atau berbentuk tidak keruan akan mempertahankan kondisi ekologis di area hutan yang ditinggalkan oleh penebang, terutama jika diperkirakan bahwa pohon-pohon tersebut mengalami pertumbuhan yang lambat karena faktor kompetisi. Tebang pilih juga memberikan kesempatan bagi area hutan untuk mempertahankan spesies pohon tertentu.
C.     Menerapkan sistem tebang tanam
Tebang tanam merupakan system dimana setelah dilakuan penebangan pohon di hutan diikuti dengan penanaman pohon-pohon baru. Dengan cara ini diharapkan hutan akan bisa tetap lestari.
D.    Menghemat penggunan kertas

Kertas terbuat dari kayu. Dengan menghemat penggunaan kertas kita dapat membantu menyelamatkan keberadaan hutan.  Selain itu kita juga dapat meminimalisir polusi udara, karena dalam pembuatannya, pabrik-pabrik kertas ikut menjadi salah satu penghasil polutan bagi udara.

Sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan
http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2136171-hutan-macam-macam-hutan/#ixzz2AW6rVcU9
https://www.google.co.id/search?q=hutan&oq=hutan&aqs=chrome..69i57j69i60l3.1858j0j8&{google:bookmarkBarPinned}sourceid=chrome&{google:omniboxStartMarginParameter}ie=UTF-8#q=pengertian+reboisasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Tebang_pilih
edit

Contoh Jurnal Lingkungan Hidup Tentang Hutan Mangrove

| Sabtu, 16 April 2016 | |
MANFAAT HUTAN MANGROVE UNTUK KEHIDUPAN MASYARAKAT PESISIR SEKARANG DAN KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG


Oleh : Oktamalia
ABSTRAK
Hutan mangrove sangat banyak memiliki manfaat salah satunya adalah sebagai pencegah abrasi (pengikisan tanah akibat air laut), penghasil oksigen, tempat tinggal berbagai tumbuhan dan hewan kecil (seperti kepiting, kerang, ikan-ikan kecil, dan spesies primate yang tinggal di dahan mangrove itu ), dan masih banyak manfaat yang lain.Dikehidupan sekarang ini berbagai aspek kerusakan sudah banyak terjadi, seperti halnya kerusakan yang terjadi pada hutan mangrove. Kehidupan sekarang sudah banyak yang tidak peduli pada lingkungan. Kebanyakan dari mereka belum banyak mengetahui akibat yang akan ditimbulkan pada masa selanjutnya. Mereka merusak lingkungan tanpa adanya perbaikan lagi.  Mereka juga masih kurang mengerti manfaat yang akan mereka dapatkan dari melestarikan hutan mangrove.Dari berbagai permasalahan yang terjadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk dapat melestarikan hutan mangrove haruslah ada kesadaran pada tiap individu. Setiap individu harusnya bisa menjaga lingkungan tanpa merusaknya agar lingkungan tersebuat pada akhirnya akan kembali memberikan manfaatnya bagi kita.

Latar Belakang
Hutan mangrove merupakan sumberdaya alam hayati yang mempunyai berbagai keragaman potensi yang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia baik yang secara langsung maupun tidak langsung dan bisa dirasakan, baik oleh masyarakat yang tinggal di dekat kawasan hutan mangrove maupun masyarakat yang tinggal jauh dari kawasan hutan mangrove (Kustanti, 2011).
Hutan mangrove sangat banyak memiliki manfaat salah satunya adalah sebagai pencegah abrasi (pengikisan tanah akibat air laut), penghasil oksigen, tempat tinggal berbagai tumbuhan dan hewan kecil (seperti kepiting, kerang, ikan-ikan kecil, dan spesies primate yang tinggal di dahan mangrove itu ), dan masih banyak manfaat yang lain.Namun di saat sekarang ini, kehidupan tidak lagi memperhatikan fungsi hutan. Mereka seenaknya saja mengalih fungsikan hutan tak sesuai dengan fungsi yang sebenarnya. Kebanyakan dari mereka hanya memikirkan kesenangannya sendiri tanpa memikirkan hal apa yang akan ditimbulkan dalam kehidupan yang akan datang.
Berbagai kerusakan telah banyak terjadi saat ini yang diakibatkan beralih fungsinya hutan. Dengan karya tulis inilah, marilah kita bersama sama sadar akan besarnya manfaat hutan. Kita tidak akan pernah rugi menjaganya agar tetap baik karena semua manfaatnya, pada akhirnya akan kembali pada kita sendiri.
A.   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
Memperoleh gambaran manfaat hutan mangrove untuk kehidupan masyaraka pesisir sekarang dan kehidupan yang akan datang dengan tujuan kelestarian hutan mangrove.Agar masyarakat lebih memahami dan mengetahui seberapa penting manfaat dari mangrove bagi kehidupan ekosistem pantai, laut dan masyarakat pesisir.
B.    Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.     Sebagai bahan pemikiran pada masyarakat dalam upaya meningkatan kelestarian hutan mangrove
2.    Untuk mengetahui apakah dengan melestarikan hutan mangrove dapat mendukung penghidupan masyarakat pesisir, mengurangi emisi karbon, dan sumber penghasilan Negara atau sebaliknya.
C.    Metode penulisan
Dalam penulisan karya ilmiah ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan, penulis menggunakan metode penulisan sebagai berikut. Penulis membaca buku-buku, literatur, internet, dan sumber-sumber yang dapat  dipercaya berkaitan dengan penelitian ini.

TINJAUAN PUSTAKA
A.   Pengertian Hutan Mangrove
Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi mayoritas pesisir pantai di daerah tropis dan sub tropis yang didominasi oleh tumbuhan mangrove pada daerah pasang surut pantai berlumpur khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik (Departemen Kehutanan, 2007). Menurut Ghuffran (2012), hutan mangrove sering disebut sebagai hutan bakau atau hutan payau  sebuah ekosistem yang terus-menerus mengalami tekanan pembangunan.
Hutan mangrove sangat berbeda dengan tumbuhan lain di hutan pedalaman tropis dan subtropis, ia dapat dikatakan merupakan suatu hutan di pinggir laut dengan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Akarnya, yang selalu tergenang oleh air, dapat bertoleransi terhadap kondisi alam yang ekstrem seperti tingginya salinitas dan garam. Hal ini membuatnya sangat unik dan menjadi suatu habitat atau ekosistem yang tidak ada duanya. Kita sering menyebut hutan di pinggir pantai tersebut sebagai hutan bakau.Sebenarnya, hutan tersebut lebih tepat dinamakan hutan mangrove (Rahmawati, 2006).

B.    Manfaat Hutan Mangrove
Terkait dengan keberadaannya di lingkungan, Hutan Mangrove memberikan banyak manfaat bagi makhluk hidup dan lingkungan pantai. Menurut Davis, Claridge dan Natarina (1995), hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut:
1.      Habitat satwa langka
Hutan bakau sering menjadi habitat jenis-jenis satwa. Lebih dari 100 jenis burung hidup disini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan bakau merupakan tempat mendaratnya ribuan burug pantai ringan migran, termasuk jenis burung langka Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus).
2.     Pelindung terhadap bencana alam
Vegetasi hutan bakau dapat melindungi bangunan, tanaman pertanian atau vegetasi alami dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam melalui proses filtrasi.
3.     Pengendapan lumpur
Pengendapan lumpur berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan hutan bakau, kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur erosi.
4.     Penambahan unsur hara
Sifat fisik hutan bakau cenderung memperlambat aliran air dan terjadi pengendapan. seiring dengan proses pengendapan ini terjadi unsur hara yang berasal dari berbagai sumber, termasuk pencucian dari areal pertanian.
5.     Penghambat racun
Banyak racun yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau terdapat di antara kisi-kisi molekul partikel tanah air. Beberapa spesies tertentu dalam hutan bakau bahkan membantu proses pengghambatan racun secara aktif.

6.     Transportasi
Pada beberapa hutan mangrove, transportasi melalui air merupakan cara yang paling efisien dan paling sesuai dengan lingkungan.
7.     Sumber plasma nuthfah
Plasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untukmemelihara populasi kehidupan liar itu sendiri.
8.     Rekreasi dan pariwisata
Hutan bakau memiliki nilai estetika, baik dari faktor alamnya maupun dari kehidupan yang ada di dalamnya. Hutan mangrove memberikan obyek wisata yang berbeda dengan obyek wisata alam lainnya. Karakteristik hutannya yang berada di peralihan antara darat dan laut memiliki keunikan dalam beberapa hal. Para wisatawan juga memperoleh pelajaran tentang lingkungan langsung dari alam. Kegiatan wisata ini di samping memberikan pendapatan langsung bagi pengelola melalui penjualan tiket masuk dan parkir, juga mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya dengan menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, seperti membuka warung makan, menyewakan perahu, dan menjadi pemandu wisata.
9.     Sarana pendidikan dan penelitian
Upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan laboratorium lapang yang baik untuk kegiatan penelitian dan pendidikan.
10.   Memelihara proses-proses dan sistem alami
Hutan bakau sangat tinggi peranannya dalam mendukung berlangsungnya proses-proses ekologi, geomorfologi, atau geologi di dalamnya.
11.    Penyerapan karbon
Proses fotosentesis mengubah karbon anorganik (C02) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan ini membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai (C02). Akan tetapi hutan bakau justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Karena itu, hutan bakau lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon.
12.   Memelihara iklim mikro
Evapotranspirasi hutan bakau mampu menjaga ketembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga.
13.   Mencegah berkembangnya tanah sulfat masam
Keberadaan hutan bakau dapat mencegah teroksidasinya lapisan pirit dan menghalangi berkembangnya kondisi alam.
14.   Sumber bahan pangan alternatif
Keberadaan hutan mangrove selain berfungsi dan bermanfaat di atas juga bias dimanfaatkan hasil kayu dan non kayu. Untuk hasil non kayu sebagai bahan penghasil tanin, bahan baku obat-obatan, dan sumber bahan makanan. Untuk sumber bahan makanann buah mangrove bisa dibuat berbagai makanan olahan.
Menurut Wiyono (2009), Saat ini keberadaan hutan mangrove semakin terdesak oleh kebutuhan manusia, sehingga hutan mangrove sering dibabat habis bahkan sampai punah. Jika hal ini terus menerus dilakukan maka akan mengakibatkan terjadinya abrasi, hilangnya satwa atau biota laut yang habitatnya sangat memerlukan dukungan dari hutan mangrove.

Kerusakan Yang Terjadi Pada Hutan Mangrove
Beberapa faktor penyebab rusaknya hutan mangrove menurut Kusmana (2003) ada tiga faktor utama penyebab kerusakan mangrove yaitu:
1.      Pencemaran
2.     Konversi hutan mangrove yang kurang memperhatikan faktor lingkungan dan
3.     Penebangan yang berlebihan.
Bengen (2001) menjelaskan bahwa kerusakan di atas dikarenakan adanya fakta bahwa sebagian manusia dalam memenuhi keperluan hidupnya dengan mengintervensi ekosistem mangrove. tanpa mempertimbangkan kelestarian dan fungsinya terhadap lingkungan sekitar.
Akibat rusaknya hutan mangrove, antara lain :
1.      Instrusi air laut
Instrusi air laut adalah masuknya atau merembesnya air laut kea rah daratan sampai mengakibatkan air tawar sumur/sungai menurun mutunya, bahkan menjadi payau atau asin (Harianto, 1999). Dampak instrusi air laut ini sangat penting, karena air tawar yang tercemar intrusi air laut akan menyebabkan keracunan bila diminum dan  dapat merusak akar tanaman. Instrusi air laut telah terjadi dihampir sebagian besar wilayah pantai Bengkulu. Dibeberapa tempat bahkan mencapai lebih dari 1 km.
2.     Turunnya kemampuan ekosistem mendegradasi sampah organic, minyak bumi  dan lain-lain.
3.     Penurunan keanekaragamanhayati di wilayah pesisir
4.     Peningkatan abrasi pantai
5.     Turunnya sumber makanan, tempat pemijah dan bertelur biota laut. Akibatnya produksi tangkapan ikan menurun.
6.     Turunnya kemampuan ekosistem dalam menahan tiupan angin, gelombang air laut dan lain-lain.
7.     Peningkatan pencemaran pantai.
Upaya Melestarikan Hutan Mangrove
Untuk konservasi hutan mangrove dan pantai, Pemerintah R I telah menerbitkan Keppres No. 32 Tahun 1990. Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai, sedangkan kawasan hutan mangrove adalah kawasan  pesisir laut yang merupakan habitat hutan mangrove yang berfungsi memberikan perlindungan kepada kehidupan pantai dan lautan.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan hutan mangrove antara lain:
1.      Penanaman kembali mangrove
2.     Penanaman mangrove sebaiknya melibatkan masyarakat. Modelnya dapat masyarakat terlibat dalam pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta pemanfaatan  hutan mangrove berbasis konservasi. Model ini memberikan keuntungan kepada masyarakat  antara lain terbukanya peluang kerja  sehingga terjadi peningkatan pendapatan masyarakat.
3.     Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir: pemukiman, vegetasi. Wilayah pantai dapat diatur menjadi kota ekologi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai wisata pantai (ekoturisme) berupa wisata alam atau bentuk lainnya.
4.     Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove secara bertanggungjawab.
5.     Izin usaha dan lainnya hendaknya memperhatikan aspek konservasi.
6.     Peningkatan pengetahuan dan penerapan kearifan local tentang konservasi
7.     Peningkatan pendapatan masyarakat pesisir
8.     Program komunikasi konservasi hutan mangrove
9.     Penegakan hukum
10.   Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat. Artinyadalam memperbaiki ekosistem wilayah pesisir masyarakat sangat  penting dilibatkan  yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain  itu juga mengandung pengertian bahwa konsep-konsep lokal  (kearifan lokal) tentang ekosistem dan pelestariannya perlu ditumbuh-kembangkan kembali sejauh dapat mendukung program ini.

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa hutan mangrove dapat menjadi potensi sebagai sumber penghasilan dari bidang ekonomi selain berguna sebagai pelestarian lingkungan hidup, karena hutan mangrove dapat menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk mengetahui sebanyak mungkin manfaat dari hutan mangrove serta bersama-sama saling berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan hidup melalui penanaman mangrove dan perlindungan hutan mangrove.

UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan Karya Ilmiah  ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam proses penulisan karya ilmiah ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.      Bapak Prof. Ir. Urip Santoso, S.I.Kom., M.Sc., Ph.D. Selaku dosen mata kuliah penyajian ilmiah, yang  telah banyak meluangkan waktu mengajar, memberi masukan dan saran  dalam membuat penyajian ilmiah dengan sebaik mungkin.
2.     Rekan-rekan Kulia di PSDAL yang membantu saya dalam menyelesaikan Proposal penelitian
3.     Ayah, ibu, adik-adik serta seluruh keluarga, atas segala do’a dan kasih
Semoga Allah SWT. Selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada mereka.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh  sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan guna menyempurnahkan tulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA
Bengen, D.G., 2001. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan LautanñInstitut Pertanian Bogor. Bogor, Indonesia
Davis, Claridge dan Natarina. 1995. Sains & Teknologi 2: Berbagai Ide Untuk Menjawab Tantangan dan Kebutuhan oleh Ristek Tahun 2009,Gramedia, Jakarta.
FAO The World’s Mangroves 1980–2005. 2007. Forest Resources Assessment Working Paper No. 153.
Wiyono, M. 2009. Pengelolaan Hutan Mangrove dan Daya Tariknya sebagai obyek Wisata di
Kota Probolinggo. Universitas Negeri Malang. Malang.
Dephut Propinsi Bali. 2007. Tanaman Bakau Jenis Rhizophora mucronata. Bali.
Ghufran, M. 2012. Ekosistem Mangrove (Potensi,Fungsi dan Pengelolaan). Jakarta.
Rahmawati. 2006. Upaya Pelestarian Mangrove Berdasarkan Pendekatan Masyarakat. Karya Tulis Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.
Kusmana, C., Wilarso, S., Hilwan, I., Pamoengkas, P., Wibowo, C., Tiryana, T., Triswanto, A., Yunasfi.,Hamzah. 2003. TeknikRehabilitasi Mangrove. FakultasKehutanan.IPB Bogor.
KeSEMaT dan Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kota Semarang. 2007. Laporan Akhir Konservasi dan Pemulihan Kualitas Lingkungan. Semarang.
Kustanti A. 2011 Manajemen Hutan Mangrove. Bogor(ID). PT. Institut Pertanian Bogor. Bogor.



Sumber
https://uwityangyoyo.wordpress.com/2016/03/23/manfaat-hutan-mangrove-untuk-kehidupan-masyarakat-pesisir-sekarang-dan-kehidupan-yang-akan-datang/
edit
Postingan Lebih Baru Postingan Lama
Diberdayakan oleh Blogger.
© Design 1/2 a px. · 2015 · Pattern Template by Simzu · © Content Amalia Sasti